Kekuatan Social Networking ada pada motivasi setiap penggunanya
Ketik, ketik, ketik, tekan tombol share. Semudah itu akses untuk ratusan bahkan ribuan orang bisa masuk ke sepenggal dari pikiran kita. Berbagi di social media itu pada hakikatnya sama seperti mengirim sms ke ratusan orang atau yang disebut juga dengan broadcasting. Dan poin yang paling crucial di sini adalah, orang-orang yang bisa melihat apa yang kita share adalah orang-orang yang memang sudah dari awalnya ada niat untuk berhubungan dengan kita!
Pikirkan hal itu baik-baik.
Bandingkan dengan usaha broadcasting konvensional seperti radio dan tv. Orang-orang yang melihat/mendengar iklan yang diputar memang luar biasa banyaknya. Tapi pertanyaannya, berapakah dari segitu banyaknya orang yang sebenarnya berminat? Dan kalaupun ada minat, sebenarnya minatnya untuk apa? Untuk sinetron yang sedang diputar, atau untuk iklan-iklan selingannya?
Ingat, eyeballs bukan berarti atensi; Kuping bukan berarti menyimak
Orang-orang di friendlist kita adalah orang-orang yang perduli dan ingin tahu tentang kita. Ini adalah sekumpulan orang yang memiliki minat yang kuat dan jelas akan diri kita dan hal-hal yang berhubungan dengan kita. Dan karenanya, atensi yang diberikan untuk kita jelas lebih tinggi dibandingkan yang diberikan untuk orang yang bukan di friendlistnya. Mereka secara sukarela menyimak apa yang kita sampaikan.
Bayangkan pengaruhnya untuk bisnis kamu jika kamu menyampaikan, dengan cara yang benar, sebuah referral kepada orang-orang di friendlist kamu? Menurut kamu, seberapa tinggi kemungkinan mereka menyimak? Seberapa tinggi kemungkinan mereka untuk click-through dan take action?
Sumber : http://pandutruhandito.com/ramblings/social-networking/
Jumat, 08 Januari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar