Jumat, 08 Januari 2010

Omzet Batik Madura Terdongkrak Libur Tahun Baru


Pamekasan - Liburan Tahun Baru 2010 membuahkan bahagia bagi puluhan pengrajin batik di Desa Klampar, Pamekasan. Buah karya tangan dingin mereka banyak dipesan toko batik di Jakarta, Jogjakarta dan Surabaya.

Pengrajin Batik Klampar yang berpusat di Desa Klampar, Kecamatan Proppo, memang telah dikenal sejak zaman penjajahan Hindia Belanda. Tak heran, jika dua per tiga penduduk Desa Klampar menekuni batik tulis.

Salah satunya adalah Muniri. Bapak dua anak yang telah dua dasawarsa ini meneruskan usaha mendiang Sulaimin, ayahnya.

Kini, Muniri lebih dikenal sebagai bapak angkat belasan pengrajin batik tulis gurem. Muniri memodali pengadaan bahan baku kain dan cairan malam. Setelah finishing, Muniri lalu memasarkan.

"Alhamdulillah pasaran batik tulis khas Madura banyak diminati orang Jawa," kata Muniri, Sabtu (2/1/2009).

Pasaran batik makin membludak ketika masuk hari libur. Selain liburan hari raya lebaran, pasaran batik meroket naik pada liburan tahun baru ini.

Untuk liburan tahun baru ini, Muniri mendapat order dari buyers Jakarta, Jogjakarta dan Surabaya. Sepekan ini, Muniri mengaku menerima order 50 kardus berisi 500 lembar kain batik tulis kelas menengah seharga Rp 100 ribu sampai Rp 200 ribu per lembar.

Selain itu, Muniri menerima order 30 kardus baju batik pria ukuran all size. "Jika ditotal, order tersebut senilai setengah miliar," kata Muniri bangga.

Muniri berharap, permintaan batik tulis khas Madura akan lebih baik lagi. Terlebih, batik Indonesia telah diakui dunia internasional sebagai karya warisan asli Indonesia.

Sumber : http://surabaya.detik.com/read/2010/01/02/140657/1270339/475/omzet-batik-madura-terdongkrak-libur-tahun-baru

0 komentar:

Posting Komentar