Jumat, 08 Januari 2010

Perajin Batik Harapkan Kunjungan Wisatawan Akhir Tahun


perajin di sentra batik tulis Giriloyo, Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mengharapkan banyak wisatawan berkunjung ke sentra kerajinan itu saat libur akhir tahun dan membeli produk mereka.

"Kami berupaya menyiapkan penyambutan kunjungan wisatawan khususnya wisatawan nusantara pada libur akhir tahun ini, meskipun tidak menggelar berbagai atraksi kesenian," kata Ketua Paguyuban Perajin Batik Tulis Giriloyo Nur Ahmadi di Yogyakarta, Jumat (18/12).

Menurut dia, pihaknya hanya akan memberikan pelayanan yang terbaik kepada para wisatawan tersebut.

Ia mengatakan biasanya wisatawan yang berkunjung ke Giriloyo selain ingin berwisata dan belanja produk kerajinan batik sebagai cenderamata, juga ada yang ingin belajar membatik.

Untuk itu, pihaknya membuka program latihan membatik bagi wisatawan. "Jadi, mereka selain berwisata, juga membeli produk kerajinan batik serta belajar membatik yang benar langsung dari para perajin di Giriloyo," katanya.

Menurut Nur Akhmadi, sejak 2008 sebagian wisatawan yang berkunjung ke Giriloyo dipastikan belajar membatik. Mereka belajar langsung dari para perajin batik tulis di sentra batik setempat, serta membawa pulang hasil karyanya dari belajar membatik.

Bahkan sejumlah wisatawan khususnya kalangan siswa dari tingkat Taman Kanak-kanak hingga mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi telah mendaftar untuk belajar membatik di Giriloyo. "Kami tetap berusaha memenuhi permintaan mereka dengan sebaik-baiknya," katanya.

Ia mengatakan meskipun kunjungan wisatawan nusantara ke Giriloyo pada saat libur belum banyak, namun kedatangan mereka bagi para perajin cukup menggembirakan, karena ini berarti Giriloyo mulai dikenal masyarakat luas.

"Berapa pun jumlah mereka yang datang berwisata ke Giriloyo, tetap akan disambut baik oleh para perajin batik sebagai tanda terima kasih kepada mereka yang bersedia berwisata ke sentra kerajinan batik setempat," katanya.

Mengenai kendala yang dihadapi para perajin batik Giriloyo, menurut dia saat ini perajin dihadapkan dengan mahalnya harga minyak tanah yang mencapai Rp8.000 per liter, padahal perajin harus menggunakan minyak tanah untuk memanasi lilin dalam proses membatik.

"Setelah ada program konversi minyak tanah ke gas, minyak tanah menjadi langka, dan jika ada harganya mahal, sehingga tidak terbeli dengan kemampuan keuangan perajin," katanya.

Menurut dia, saat ini ada 12 kelompok perajin batik tulis di Giriloyo, dan setiap kelompok jumlah anggotanya antara 30 hingga 40 perajin.

Upaya memasarkan sekaligus mengenalkan produk batik tulis Giriloyo, kata dia antara lain dengan mengikuti pameran di tingkat kabupaten maupun Provinsi DIY.

Sumber : http://www.mediaindonesia.com/read/2009/12/18/112250/124/101/Perajin-Batik-Harapkan-Kunjungan-Wisatawan-Akhir-Tahun

0 komentar:

Posting Komentar